Bukan sekali dua kali
saya merasa banyak hal terjadi secara sontak terjadi dalam kehidupan saya.Atau saya aja
yang lebay, ya, hehe.Sering saya berpikir sekaligus kagum bahwa Allah
bikin rencana kok hebat-hebat gitu dan caraNya selalu keren.Detik ini saya sedang berada di
suatu tempat yang tak pernah saya sangka saya akan berada di sini. Di Kalimantan.
Tanah yang dijanjikan para raja-raja *tsah*
Saya tidak sedang berdrama.Tidak.Saya tidak sedang (berusaha)
berdrama. Dan saya memang tidak hobi nonton drama, karena seringnya tertidur :p. Nah,
tadi saya bilang saya berada di tempat yang tidak saya sangka, yaitu tanah Borneo.
Selama ini saya mengatakan ke diri sendiri, “Masa saya belum juga beranjak dari Indonesia
bagian barat.Gak asik ah.”Nafsu jalan-jalan saya terlalu tinggi,
padahal jelas-jelas saya ini tipikal manusia hemat (baca :tampak bangkrut).
Hingga setelah melalui masa sekolah yang panjang demi
mencapai cita-cita tak-sengaja-diucapkan (menjadi dokter. Hm.), setelah 18
tahun sekolah (TK, SD, SMP, SMA, kuliah, koas)
dan sampailah ke Sumpah Dokter/Yudisium dan Wisuda.
Sesaat setelah SumpahDokter yang sakral, saat ketika kitab suci berada
di ataskepala itu, saya bilang kuat-kuat dalam hati, “Ya Allah bener deh, feby maaauu kali..bisa keluar dan pergi jauh.
Internshipnya di tempat yang jauh, jangan di Sumatra Barat kayak yang
angkatan kemarin”
Tapi tetap pada waktunya akan kembali kok
(Yap. Setegar apapun, tetap ada sedikit gentar yang tersirat di sana) J
Maka yang terjadi, terjadilah. Doa yang hanya terucap dalam hati sesudah bersumpah itu…
terkabul. Ketika itu rasanya saya seperti lagi disiram hujan yang amat deras.Dan
saya gembira.
Itu baru satu.Ada banyak lagi.
Dulunya saya ini gaya-gaya ikut lomba karya tulis.Dan
dengan pedenya mengambil bagian karena karya tulis itu bertema tentang perminyakan.Waktu zaman SMP sampai SMA,
cita-cita saya ini sebenarnya banyak berubahnya.Cita-cita dokter itu tadinya hanyalah celetukan anak
TK yang kemudian sempat digoyahkan hanya karen amengena lbeberapa engineer muda yang
keren, teman-teman kerja Papa. Enak sepertinya menjadi engineer.Kerja keren, style
kerja keren, gaji juga mentereng.Nah,
ikutlah saya lomba karya tulis itu.Sampai baca buku-buku training Papa tentang apa saja
yang terdapat di Duri Steam Flood. Sebagai informasi, Duri Steam Flood (DSF)
adalah ladang minyak injeksi uap terbesar di dunia, mengalahkan Kern River di
AmerikaSerikat sana. Betapa kayanya negeriini.Semua tank di DSF
saya tanya aja apa namanya dan fungsinya. Yang paling saya ingat itu tank FWKO (Free
Water Knock Out), haha.
Mungkin dengan teknolog perminyakan yang
semakin canggih saat ini, FWKO masih beroperasikah? Ah,
mari untuk pertanyaan seperti itu, tanyakan saja pada ahlinya.
Profesi saya saat ini telah jauh dari karya tulis yang saya buat dulu itu.
Ditambah lagi karena dulu ikutan Olimpiade Matematika,
maka spontanlah orang-orang beranggapan, kursi ITB termasuk target si Feby.
Jiaaaah, SALAH. Saya milih pilihan SPMB sambil tidur-tiduran di kos,
bolak-balik membenamkan kepala ke bantal, gelisah, tak tentu arah *lebay again*.
Karena gak kuat (hahahaha. Gak kuat, man!).Untung aja masih beriman, ambil wudhu,
sholat. Minta petunjuk. Jadilah dengan kuatnya saya pilih 2 pilihan SPMB itu,
dengan keduanya pilihan ke Fakultas Kedokteran. Lalalalalaaa~lalu temanku, “eh, feb,
milih ITB kanya?” lalalalaaa~ gakjadimilih ITB akunya. Alasannya :karena di ITB
ndak ada Fakultas Kedokteran. Temanku ngedumel panjang ebar, dia merasa ditipu ^^v
(gak lah ya).
Rasanya blogpost kali ini,
tidaklah cukup muat untuk menceritakan berbagai macam kejutan Tuhan dan caraNya mengejutkan saya..atau bisa juga dengan caraNya dibuatNya saya suka mengejutkan banyak pihak
*lah*. Itu hal-hal besarnya dan masih banyak lagi hal kecil yang
kalau dipaksa diceritakan di sini, gak akan pernah cukup, yang
baca juga akan kebosanan. Ya kan. Iya.Iyakan saja ah.
Itulahkilas balik cerita bahagia yang terus saya syukuri, walau telah lama
terjadi, syukur itu tetap ada. Tiada penyesalan. Sebenarnya tetap lah ada cerita tangis,
tapi tangis itu kemudian mereda karena saya tau,
saya tidak dibiarkan sendiri oleh Pencipta saya,
sebandel-bandel apapun hambaNya ini. Sekarang cara saya untuk tau diri, dan tau
bersikap bagaimana cara bersyukur atas semua karuniaNya.
“and that He it is Who
makes (men) laugh and makes (them) weep”(Al-Quran, Surah
An-Najm : 43)
-
Alhamdulillah,
all praises to Allah -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar