Minggu, 25 April 2010

PATENT DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)

PATENT DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)

Merupakan suatu kelainan di mana vascular yang menghubungkan arteri pulmonal dan aorta pada fase fetal, tetap paten sampai lahir.

Lokasi muara duktus terletak lebih ke kiri percabangan arteri pulmonalis, sedangkan ujung aorta duktus terletak pada bagian bawah aorta setinggi arteri subklavia kiri. Bentuk duktus mengecil pada lokasi arteri pulmonal, sehingga berbentuk kerucut karena penutupan dimulai dari daerah pulmonal. Pada fetus, diameterna 10 mm, lapisan intimanya lebih tebal dan dilapisi banyak substansi mukosa.

Hemodinamik (akibat fisiologis) tergantung beberapa factor :

a. Ukuran dari komunikasi tersebut

b. Resistensi pembuluh darah paru

c. Derajat prematuritas

d. Kemampuan fungsional ventrikel kiri yang mengalami beban volume

Duktus kecil. Resistensi vascular normal,. Ada gradient tekanan antara aorta dan arteri pulmonalis epanjang siklus kardiak, bertanggung jawab terhadap aliran darah aorta pulmonal. Aliran tidak besar dan gangguan hemodinamik tidak signifikan

Duktus besar tapi striktif. Aliran pulmonal meningkat, sehingga ada beban volume di ventrikel kiri, tapi resistensi pulmonal tetap normal. Atrium kiri dan ventrikel kiri akan membesar, tapi tanpa disertai hipertrofi kanan.

Duktus tidak restriktif. Tekanan aorta akan diteruskan langsung ke trunkus pulmonal, sehingga terjadi hipertensi pulmonal dengan konsekuensi beban tekanan pada ventrikel kanan.

Gradasi PDA

a. Silent, berupa PDA kecil yang biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat ekokardiografi, tidak terdengar bising.

b. Kecil, terdengar bising berupa ejeksi panjang, ataukontinu, tidak ditemui perubahan hemodinamik, pulsasi perifer normal, tanpa perubahan ukuran atrium dan ventrikel kiri, dan hipertensi pumonal

c. Moderat, tekanan nadi besar seperti pada regurgitasi aorta, bising kontinu, ditemukan pembesaran atrium dan ventrikel kiri, dan hipertensi pulmonal yang biasanya reversible.

d. Besar, biasanya pada dewasa disertai eisenmenger, bising kontinu tidak ditemukan. Akan terjadi sioanosis setempat akibat saturasi oksigen di bagian bawah tubuh lebih rendah disbanding lengan kanan dan pada kaki dapat terjadi jari tabuh.

Dinamika sirkulasi pada PDA

Pada bulan-bulan tidak menimbulkan kelainan fungsi yang berat. Makin bertambah usia, perbedaan tekanan di aorta dengan pulmonal meningkat progresif. Jadinya meningkatkan jumlah darah yang mengalir balik dari aorta ke arteri pulmonal.

Resirkulasi melalui paru-paru

Pada anak-anak dengan PDA, 2/3 aliran darah aorta kembali melalui duktus masuk ke dalam areteri pulmonal, lalu melalui paru-paru, kemudian kembali ke dalam ventrikel kiri. Kemudian berjalan melalui paru-paru dan jantung kiri sebanyak dua kali atau lebih untuk setiap kali darah melalui sirkulasi sistemik. Tidak terlihat sianosis.

Efek PDA. Cadangan jantung dan respiratorik jadi rendah. Ventrikel kiri memompa 2 kali atau lebih curah jantung normal, kemampuan maksimum yang bisa dipompa bahkan saat hipertrofi sekitar 4-7 kali normal. Jadinya, selama berkuat, jumlah netto aliran darah ke bagian tubuh lain (sisanya) tidak bisa meningkat sampai ke jumlah yang dibutuhkan, jadi lemah, lalu pingsan.


Pemeriksaan Fisik

- Tekanan nadi yang besar menunjukkan PDA yang signifikan

- Adanya hiperdinamik ventrikel kanan, terabanya suara kedua menunjukkan hipertensi pulmonal. Bising kontinu pada garis sterna kiri atas, menyebar ke belakang. Ada kalanya bising bersifat ejeksi panjang, bukan kontinu. Pada PDA besar dan kompleks Eisenmenger, tidak ditemukan bising kontinu, tetap ada tanda-tanda hipertensi pulmonal, sianosis tubuh bagian bawah dan jari tabuh pada tungkai.

EKG. Dapat ditemukan gelombang P yang melebar, kompleks QRS yang tinggi akibat beban tekanan pada atrium dan ventrikel kiri. Hipertrofi ventrikel kanan terlihat akibat hipertensi pulmonal.

Foto rontgen

- Ada dilatasi arteri pulmonal

- Corakan vascular meningkat

- Dilatasi atrium kiri, ada aliran kiri-kanan yang signifikan

- Pada usia yang lebih tua, ada kalsifikasi pada posisi anteroposterior lateral.

Penatalaksanaan

Penutupan PDA dianjurkan dengan alas an hemodinamik, mencegah endateritis, dan mencegah hipertensi pulmonal

-intervensi dengan kateter, merupkan pilihan penutupan PDA, terutama bila terdapat kalsifikasi pada duktus, karena akan meningkatkan resiko pada operasi

Operasi dianjurkan pada PDA besar, atau terdapt distorsi seperti aneurisma.


Sumber Bacaan :

Guyton & Hall. Fisiologi Kedokteran, EGC : 1997

Langman, Embriologi Kedokteran

Moss and Adams, Heart Diseases in Infant, Children, and Adolescents, Lippincot, 2008

PAPDI (Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia). 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


2 komentar: